Selasa, 21 Mei 2013

KENALI PENYEBAB JANIN MENINGGAL DALAM KANDUNGAN
Kematian janin dalam kandungan disebut Intra Uterin Fetal Death (IUFD), yakni kematian yang terjadi saat usia kehamilan lebih dari 20 minggu atau pada trimester kedua. Jika terjadi pada trimester pertama disebut keguguran atau abortus. Jika janin sudah meninggal di dalam kandungan maka rahim tidak akan membesar lagi, pembesarannya akan berhenti sesuai dengan usia kehamilan saat janin meninggal. Misalya, janin meninggal pada usia kehamilan 12 minggu maka pembesaran rahim berhenti pada usia kehamilan 12 minggu, tidak akan membesar misalnya sampai usia kehamilan 20 minggu. Hal ini disebabkan karena pada janin mati, otomatis pertumbuhannya berhenti, sedangkan pembesaran uterus dimungkinkan karena adanya pertumbuhan janin.

Apabila sudah dipastikan ada kematian janin, maka kehamilan harus diterminasi atau diakhiri. Cara mengakhiri kehamilan bervariasi, tergantung usia kehamilan dan besarnya rahim. Pada usia kehamilan kurang dari 12 minggu bisa dilakukan kuretase atau aspriasi vakum (yang menurut istilah awam 'disedot'). Untuk kehamilan di atas 12 minggu, biasanya diberikan obat dulu untuk melunakkan dan membuka jalan lahir, lalu dibiarkan keluar spontan, kalau ada sisa jaringan, akan dilanjutkan dengan tindakan kuret. Pada usia kehamilan di atas 20 minggu, maka tindakan yang dilakukan adalah induksi persalinan.
FAKTOR PENYEBAB :
Menurut dr Botefilia SpOG, Spesialis Kebidanan dan Kandungan Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, ada beberapa faktor yang menyebabkan kematian janin dalam kandungan, antara lain:
1. Hipertensi atau tekanan darah tinggi
2. Preeklampsia dan eklampsia
3. Perdarahan
Waspada jika Moms mengalami perdarahan hebat akibat plasenta previa (plasenta yang menutupi jalan lahir) atau solusio plasenta (terlepasnya plasenta dari tempat implantasinya di dalam uterus sebelum bayi dilahirkan). Otomatis Hb janin turun dan bisa picu kematian janin.

4. Kelainan kongenital (bawaan) bayi
Yang bisa mengakibatkan kematian janin adalah hidrops fetalis, yakni akumulasi cairan dalam tubuh janin. Jika akumulasi cairan terjadi dalam rongga dada bisa menyebabkan hambatan nafas bayi. Kerja jantung menjadi sangat berat akibat dari banyaknya cairan dalam jantung sehingga tubuh bayi mengalami pembengkakan atau terjadi kelainan pada paru-parunya.

5. Ketidakcocokan golongan darah ibu dan janin
Terutama pada golongan darah A, B, O. Kerap terjadi golongan darah anak A atau B, sedangkan Moms bergolongan O atau sebaliknya. Pasalnya, saat masih dalam kandungan darah Moms dan janin akan saling mengalir lewat plasenta. Bila darah janin tidak cocok dengan darah ibunya, maka Moms akan membentuk zat antibodi.

6. Janin yang hiperaktif
Gerakan janin yang berlebihan -apalagi hanya pada satu arah saja- bisa mengakibatkan tali pusat yang menghubungkan Moms dengan janin terpelintir. Akibatnya, pembuluh darah yang mengalirkan suplai oksigen maupun nutrisi melalui plasenta ke janin akan tersumbat. Tak hanya itu, tidak menutup kemungkinan tali pusat tersebut bisa membentuk tali simpul yang mengakibatkan janin menjadi sulit bergerak. Hingga saat ini kondisi tali pusat terpelintir atau tersimpul tidak bisa terdeteksi. Sehingga, perlu diwaspadai bilamana ada gejala yang tidak biasa saat hamil.

7. Gawat janin
Bila air ketuban habis otomatis tali pusat terkompresi antara badan janin dengan ibunya. Kondisi ini bisa mengakibatkan janin 'tercekik' karena suplai oksigen dari Moms ke janin terhenti. Gejalanya dapat diketahui melalui cardiotopografi (CTG). Mula-mula detak jantung janin kencang, lama-kelamaan malah menurun hingga di bawah rata-rata.

8. Kehamilan lewat waktu (postterm)
Kehamilan lebih dari 42 minggu.Jika kehamilan telah lewat waktu, plasenta akan mengalami penuaan sehingga fungsinya akan berkurang. Janin akan kekurangan asupan nutrisi dan oksigen. Cairan ketuban bisa berubah menjadi sangat kental dan hijau, akibatnya cairan dapat terhisap masuk ke dalam paru-paru janin. Hal ini bisa dievaluasi melalui USG dengan color doppler sehingga bisa dilihat arus arteri umbilikalis jantung ke janin. Jika demikian, maka kehamilan harus segera dihentikan dengan cara diinduksi. Itulah perlunya taksiran kehamilan pada awal kehamilan dan akhir kehamilan melalui USG.

9. Infeksi saat hamil
Moms, saat hamil sebaiknya menjaga kondisi tubuh dengan baik guna menghindari berbagai infeksi bakteri atau virus. Bahkan, demam tinggi pada Moms bisa mengakibatkan janin tidak tahan akan panas tubuh ibunya.

10. Kelainan kromosom
Kelainan kromosom termasuk penyakit bawaan. Kematian janin akibat kelainan genetik biasanya baru terdeteksi saat kematian sudah terjadi, melalui otopsi bayi. Jarang dilakukan pemeriksaan kromosom saat janin masih dalam kandungan. Selain biayanya mahal, juga sangat berisiko. Karena harus mengambil air ketuban dari plasenta janin sehingga berisiko besar janin terinfeksi, bahkan lahir prematur.

11. Harus segera dilahirkan
Bila terjadi hal-hal di atas, segera periksakan diri ke dokter. Tentu dokter akan mengatasi penyebabnya sembari tetap memantau perkembangan janin hingga lahir. Misalnya bila terdapat infeksi, maka akan diobati infeksinya.

Tetapi, apabila keadaan sudah sangat genting, seringkali dokter memutuskan agar janin segera dilahirkan atau lahir prematur guna menghindari terjadinya kematian janin. Jika bayi sudah terlanjur meninggal saat masih dalam kandungan, maka si bayi harus segera dikeluarkan. Persalinan sebaiknya dilakukan secara normal agar tidak terlalu berisiko bagi si Ibu. Tetapi bila ada penghalang, misal posisi bayi sungsang, ibu mengalami preeklampsia, plasenta previa dan sebagainya, maka operasi cesar terpaksa dilakukan.

Janin yang meninggal sebaiknya jangan dibiarkan di dalam rahim lebih dari 2 minggu, sebab jika terlalu lama akan memengaruhi faktor-faktor pembekuan darah si Ibu. Zat pembekuan darah atau fibrinogen bisa turun dan menyebabkan darah agak sulit membeku. Bila ini terjadi, akan berakibat fatal kala ibu melahirkan. Jika fibrinogen rendah, maka perdarahan yang terjadi pada proses persalinan akan sulit berhenti. Bisa-bisa nyawa si ibu tidak tertolong akibat perdarahan tersebut.

12. Bisa hamil lagi
Meski pada kehamilan sebelumnya Ibu pernah mengalami kematian janin atau keguguran, bukan berarti seorang Ibu tidak bisa hamil lagi. Seorang Ibu bisa memulai program hamil kapan saja. Tapi, sebaiknya ketahui dulu penyebab kematian janin terdahulu sebelum Ibu hamil lagi, untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi pada kehamilan berikutnya. (sumber: Okezone)

APA ITU THALASSEMIA..?

 

 

Thalassemia adalah kelainan darah yang diturunkan melalui keluarga (diwariskan). Dimana tubuh membuat membuat bentuk abnormal hemoglobin/HB (protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen). Gangguan tersebut mengakibatkan kehancuran yang berlebihan pada sel darah merah yang mengarah ke anemia.

Hemoglobin/HB terdiri dari 2 protein:
alpha globin
beta globin

Thalassemia terjadi bila ada kerusakan dalam gen yang membantu produksi mengontrol salah satu protein.
Thalassemia terbagi 2 jenis utama
alpha thalassemia
beta thalasemia

Alpha Thalassemia terjadi ketika gen / gen yang berhubungan dengan alpha protein hilang/ berubah (bermutasi).
Beta Thalassemia terjadi ketika cacat gen yang sama mempengaruhi produksi protein beta globin.

Alpha Thalassemia terjadi paling umum dari orang Asia Tenggara, Timur Tengah, Ciina dan orang keturunan Afrika.
Beta Thalassemia terjadi pada orang asal Mediterania dan lebih sedikit terjadi di Cina, negara Asia lainnya, Afrika-Amerika.

Ada banyak bentuk Thalassemia, setiap jenis memiliki subtype yang berbeda, baik alpha Thalassemia & beta Thalassemia meliputi 2 bentuk

Thalassemia mayor
Thalassemia minor

Thalassemia mayor adalah mewarisi gen thalassemia dari kedua orang tuanya. Thalassemia minor adalah mewarisi gen thalassemia dari salah satu orang tua.
Alpha Thalassemia biasanya kematian bayi yang belum lahir saat persalinan atau tahap akhir kehamilan. Anak-anak yang lahir dengan Thalassemia mayor adalah normal saat lahir tetapi akan mendapatkan anemia berat selama tahun pertama kehidupan.

Pengobatan Thalassemia mayor adalah transfusi darah secara teratur. Ada pula transplantasi sumsum tulang belakang dapat membantu mengobati beberapa pasien terutama anak-anak Thalassemia.
Harapan Thalassemia adalah mendapatkan transfusi darah rutin dan terapi untuk menghilangkan zat besi dari tubuh.

Diperlukan Konseling genetik dan skrining prenatal dapat membantu orang dengan riwayat Thalassemia yang berencana untuk memiliki anak.

Thalassemia Dapat Dicegah Penyebarannya
Mereka carrier Thalassemia sebaiknya tidak menikah dengan sesama carrier sebab ada kemungkinan anaknya akan mengalami Thalassemia mayor.

Thalassemia BUKAN Penyakit Menular
Pemerintah menghimbau kepada masyarakat untuk menghindari lebih banyak lagi anak yang memiliki Thalassemia agar memeriksakan diri sebelum menikah. Lemahnya informasi serta kesadaran untuk masyarakat agar memeriksakan diri sebelum menikah juga menjadi kendala untuk menekan Thalassemia menjadi rendah.

Anjuran bagi orang yang akan menikah untuk memeriksakan darah agar mengetahui apakah ada penyakit keturunan, Bila kedua orang yang membawa sifat mau menikah maka dianjurkan tidak punya anak atau kalau punya anak akan membawa resiko mempunyai anak dengan Thalassemia major yang seumur hidup perlu transfusi atau anak mati dalam kandungan.

SUMBER : http://tipedarah.tumblr.com/
http://www.kadnet.info/web/index.php?option=com_content&view=article&id=2266%3Athalassemia&catid=100%3Aruang-kesehatan&Itemid=101
 

Bahaya Penyakit Kista

 

 
 
Penyakit kista merupakan penyakit yang banyak menyerang kaum wanita, kista sendiri merupakan benjolan yang berisi cairan yang berada di indung telur. Penyakit kista ini sebenarnya merupakan penyakit tumor jinak, karena kebanyakan penangananya tidak melalui operasi besar. Namun berdasarkan tingkat keganansan.
Penyakit kista terbagi menjadi dua golongan berdasarkan pada proses penyembuhanya.

  • kista non neoplastik, kista jenis ini bersifat jinak dan tidak memerlukan operasi untuk penyembuhanya, sebab dalam kurun waktu 2-3 bulan, benjolan kista ini akan mengempis dan hilang dengan sendirinya
  • kista neoplastik, kista ini membutuhkan operasi untuk penyembuhanya, namun ini bukan sebuah keharusan melainkan didasarkan pada ukuran serta sifat kista itu sendiri
Kista mempengaruhi siklus menstruasi perempuan karena sistem hormonal yang terganggu. Kista kadang kala menyebabkan seseorang perempuan menjadi mandul. Follicles yang tidak matang dan ketidakmampuan untuk menyalurkan sel telur (proses ovulasi) sepertinya menjadi penyebab rendahnya jumlah hormon stimulasi.

Seorang perempuan yang didiagnosa menderita kista biasanya berusia sekitar 20-30 tahun. Biasanya perempuan yang memiliki kista jika dirunut silsilah keluarganya, ada ibu atau nenek yang mengalami gejala kista serupa.

Seseorang yang terkena kista biasanya mempunyai gejala - gejala sebagai berikut:
  1. Mengalami menstruasi yang tidak teratur, abnormal, dan rapat secara periode
  2. Terdapat masa absen, setelah satu atau lebih masa menstruasi normal
  3. Timbul jerawat yang parah dan sangat menggangu
  4. Ukuran payudara mengalami penyusutan
  5. Mengalami perkembangan pada karakteristik lelaki seperti tumbuh rambut disekitar tubuh dan wajah, suara berubah menjadi keras dan dalam, ukuran cilitorus membesar 
  6. Terserang Diabetes
  7. Rambut menjadi lebih tebal selayaknya seorang laki - laki
  8. Mandul atau tidak mempunyai keturunan meski sudah melakukan pengobatan
  9. Kandungan hormon insulin sangat sedikit
  10. Mengalami kegemukan.

Adapun komplikasi yang disebabkan oleh penyakit kista adalah:
  1. Berisiko besar terkena kanker endometrial
  2. Terjadi kemandulan
  3. Ada hubunganya dengan obesitas, tekanan darah yang meningkat 
  4. Terserang Diabetes
  5. Dan berisiko terkena kanker payudara.

Demikian info kesehatan kali ini, semoga bermanfaat